Kamis, 11 November 2010

MENUNGGU BELAHAN JIWA

Oleh: Khoirul Taqwim

Jiwaku terbelah dua
Hampa hati rasa
Bila belahan tak kunjung datang
Yang ada sebatas kata sedih luka lara
Di sekujur hati jiwa

Belahan jiwa
Kutunggu dinda di samping rasa
Terbelah laksana petir menyambar
Indah pesona cahaya kilatnya
Sekaligus lengkapi rasa takutku

Lepaskan belahan jiwa
Berat terasa dalam hati
Bawa hati sedih menggigil
Walau udara tak dingin kala hujan turun
Embun sambut dinding sepi rasa jiwa

Menunggu belahan jiwa
Hingga rambut memutih
Ketulusan cinta hati
Hinggapi rasa dalam peluk kesah
Ruh hirup udara bahagia
Jasad bersenandung gembira
Walau hadirmu tak kunjung jua
Hati ini tetap bahagia
Di atas air mata duka
Bahagia duka jadi Satu
Tumbuh subur dalam benak terdalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar